Oleh Pdt Mike Modok
Pengkhotbah 5:12, 18-19 (TB) (5-11) Enak tidurnya orang yang bekerja, baik ia makan sedikit maupun banyak; tetapi kekenyangan orang kaya sekali-kali tidak membiarkan dia tidur.
(5-17) Lihatlah, yang kuanggap baik dan tepat ialah, kalau orang makan minum dan bersenang-senang dalam segala usaha yang dilakukan dengan jerih payah di bawah matahari selama hidup yang pendek, yang dikaruniakan Allah kepadanya, sebab itulah bahagiannya.
(5-18) Setiap orang yang dikaruniai Allah kekayaan dan harta benda dan kuasa untuk menikmatinya, untuk menerima bahagiannya, dan untuk bersukacita dalam jerih payahnya — juga itu pun karunia Allah.
Kalimat kitab Penghotbah sudah kita bayangkan soal semuanya sia sia, semua indah pada waktunya.
Mengapa kekayaan dipertanyakan soal kesia siaan. Mengapa kita berusaha menjaring matahari bekerja maka toh akhirnya berakhir kesia siaan.
Kekayaan itulah penyebab ketamakan para pejabat kerajaan. Orang miskin ditindas bayar pajak. Pejabat yang tidak jujurlah memakai sistem ini. Kekayaan adalah cerminan hidup mereka.
Kita menjadi orang kawatir dan gelisah soal kekayaan. Kumpul kekayaan tapi tidak merasakan hartanya.
Inilah awal kejatuhan kita karena kita lupa Tuhan adalah pemberi berkat. Thema keluarga adalah harus mendapat porsi lebih dari pada kekayaan karena keluarga adalah harta yang paling berharga.
Dengan harta kita bisa membeli apa saja. Kita bisa menjatuhkan orang lain karena takta dan harta.
Cinta uang adalah akar kejahatan.
1 Timotius 6 :10 B.
Uang bukan dosa tapi jangan mencintai uang lebih dari keluarga.
Keluarga adalah istana adalah surga.
2 Samuel 7: 29. Kiranya Engkau berkati keluarga Daud.
Jangan harta lebih kasi orang lain.
Tuhan memberkati kita dengan firmanNya.
Amin….
No comments:
Post a Comment