Game Dragon hills mod apk

Game yang keren

Wednesday, December 10, 2008

Renungan : SETIA SAMPAI AKHIR

Hakim-hakim 8 :22-35

Zaman sekarang ini dimana manusia disibuki dengan berbagai macam pekerjaan dan aktivitas tidak jarang orang melupakan Tuhan, bahkan ketika diminta untuk turut ambil bagian dalam pelayanan di jemaat sering orang mengelu bahwa ia tidak memiliki waktu yang cukup. Tetapi ada juga yang melayani tetapi dengan pemahaman yang keliru bahwa pelayanan kepada jemaat di gereja adalah pekerjaan tambahan. Karena pekerjaan tambahan sehingga ada waktu baru melayani. Tidak jarang ada pelayan yang masa tugas 4 tahun, tahun pertama sangat rajin tetapi tahun-tahun berikutnya karena sibuk tidak pernah lagi melibatkan diri dalam pelayanan.

Gideon adalah seorang hakim yang memerintah Israel selama kurang lebih 40 tahun. Tetapi sayangnya pada akhir hidupnya ia malah membuat patung efod dari emas dan membawa orang Israel untuk meyembah efod itu. Mungkin dalam hati kita bertanya kenapa orang yang awalnya setia kepada Tuhan, kenapa pada akhir masa pemerintahannya ia malah berjalan di luar jalan Tuhan, bahkan mendorong orang Israel menyembah Allah lain.

Kalau kita teliti membaca pembcaan dalam perikop ini maka ada tiga hal sehingga Gideon terjerat :

Pertama : Gila Kekuasaan, dengan diberikan kekuasaan dari Tuhan Allah dan orang-orang Israel, maka Gideon menggunakan kekuasaan menjadi raja untuk memenuhi ambisi pribadinya yakni membangun patung Efod dari Emas dan menyuruh bangsa Israel untuk menyembah patung tersebut.

Kedua, Kekayaan, ternyata kekayaan yang Ia dapat setelah mengalahkan orang Midian tidak dipakai untuk kemuliaan Tuhan tetapi dipakai oleh Gideon untuk membuat patung menyembah Allah lain. Rupanya kekayaan telah membuat Gideon lupa bahwa Ia mendapat kemenangan dan segala sesuatu itu dari Tuhan.

Ketiga, Gila Perempuan, Gideon mempuyai begitu banyak istri dan juga gundik di Sikhem. Dia memiliki anak 70 anak jadi kira-kira istrinya berapa …? Dan bahkan pembacaan selanjutnya anak Gideon dari gundiknya kemudian membunuh anak-anak Gideon.

Dari sinilah kita dapat belajar bahwa memiliki istri yang banyak, poligami bukan cara yang tepat untuk memperoleh hidup bahagia. Rupanya para istrinya telah membuat hati Gideon tidak condong lagi kepada Allah.

Mari kita belajar dari cerita Gideon ini, mari kita melayani Tuhan dengan sungguh hati. Kitapun harus berhati-hati terhadap segala kemewahan gunakan itu untuk Tuhan.

Tuhan tidak pernah melarang kita kaya, tetapi gunakan kekayaan itu bukan untuk disembah tetapi kekayaan itu untuk memuliakan Tuhan.

Kunci agar dapat kuat dalam mengiring Tuhan adalah kasih setia. Orang Kristen yang akan memperoleh mahkota kehidupan nanti adalah yang mengasihi Tuhan dengan segenap hati dan yang setia melakukan kehendakNya dalam perkara kecil/besar yang dipercayakan Tuhan baginya, seperti yang dilakukan oleh Paulus: “Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adik, pada hari-Nya;” (2 Timotius 4:7-8a). Oleh karena itu arahkan pandangan kita hanya kepada Yesus sumber harapan kita.

Jangan berhenti di tengah jalan, setialah sampai akhir hidup kita!

Wednesday, November 26, 2008

BEBERAPA CATATAN UNTUK CALON PRESIDEN HAMENGKU BUWONO X

Oleh Sabam Siagian
  • Krisis finansial global yang berawal di Amerika Serikat dengan terguncangnya pasar modal di Wall Street, New York, rupanya berimbas juga ke Indonesia. Akibatnya, beraneka-ragam. Yang amat menarik ialah, krisis finansial itu telah mencairkan pola kekuasaan di Indonesia yang dimiliki para tokoh politik yang sekaligus juga tokoh utama bisnis. Bagaimana peta perimbangan politik yang baru, agaknya hal itu memerlukan waktu sebelum situasinya mengental. Situasi kondisi politik Indonesia maupun tingkat atas, maupun di lapisan masyarakat yang berpendapatan serba cukupan cenderung encer.
  • Bakrie & Brothers yang menaungi sejumlah perusahaan di bidang pertambangan, perkebunan, telekomunikasi, gas & minyak, real estat dengan tokoh utamanya Aburizal Bakrie (resminya, non-aktif karena menjabat sebagai Menko Kesejahteraan Rakyat) amat terpukul. Apa persoalan sebenarnya yang dihadapi mereka, terlalu teknis untuk diuraikan di sini.
  • Namun, sampai tahap tertentu Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono dapat diyakinkan bahwa sebagai kekuatan nasional, kelompok perusahaan ini perlu diselamatkan. Tema "nasional" atau jelasnya "pribumi" pada saat krisis rupanya berguna dilontarkan untuk menjadi perhatian bangsa.
  • Akibat politiknya yang interesan ditelusuri. Kalau sebelumnya adalah rahasia umum bahwa Partai Golkar secara de facto dikuasai oleh Bung Ical (Aburizal Bakrie), karena daya mampu finansialnya yang amat hebat, maka sekarang setelah Bakrie & Brothers menghadapi persoalan serius, bobot politiknya telah berkurang. Karena itu, keterangan Firman Soebagyo, Ketua Harian Pengendalian dan Pemenangan Pemilu Pusat Partai Golkar, kepada media sungguh menarik. Dengan perumusan sopan, ia kemukakan bahwa "Dapat dipahami jika ada kawan yang menghadapi masalah". Tapi, dia, tetap optimistis bahwa Aburizal Bakrie sebagai kader Partai Golkar akan tetap berusaha membantu pendanaan partai.
  • Dikabarkan, ada beberapa tokoh pemimpin partai lainnya yang langsung atau tidak langsung terimbas oleh krisis finansial, antara lain dengan anjloknya saham-saham yang mereka miliki. Mungkin karena musibah finansial itu suara tokoh-tokoh pemimpin partai itu akhir-akhir ini tidak begitu santer lagi.
  • Secara teoritis, perkembangan akhir-akhir ini memperkuat posisi Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Karena, posisi mereka masing-masing di puncak piramida birokrasi dan struktur kekuasaan, mereka dapat dikatakan berada di atas angin. Terutama, Jusuf Kalla boleh merasa beruntung, karena dengan goyahnya landasan finansial Aburizal Bakrie, maka posisinya sebagai Ketua Umum Partai Golkar menjadi mantap.
  • Memang ada beberapa tokoh pemimpin potensial di jajaran Golkar, seperti Agung Laksono (Ketua DPR) dan Akbar Tanjung. Namun, mereka agaknya berambisi sampai calon wakil presiden saja. Di sini, kemungkinan akan timbul persoalan bagi Jusuf Kalla nantinya. Kalau dia menyatakan bersedia sekali lagi sebagai calon wakil presiden bersama Soesilo Bambang Yudhoyono sebagai calon presiden pada pencalonan 2009, bagaimana reaksi intern partai Golkar? Suara-suara yang menggerutu, kenapa sebagai partai besar, lebih besar dari Partai Demokrat, yang menjadi landasan politik SBY, Jusuf Kalla hanya berani tampil sebagai calon wapres, sudah mulai terdengar.
  • Namun, jelas kiranya, menjelang akhir November 2008 ini, calon-calon presiden yang secara realistis, masih merupakan faktor politik yang konkret hanya dua tokoh : Soesilo Bambang Yudhoyono, sekarang masih Presiden RI, dan Megawati Soekarno putri, mantan presiden, sekarang Ketua Umum PDI Perjuangan.
  • Dalam kerangka situasi masa kini, apakah pernyataan Sultan Hamengku Buwono X dari Yogyakarta, bahwa dia siap dan bersedia dicalonkan sebagai presiden dapat dianggap sebagai perkembangan yang relevan? Sultan tampil di hadapan rakyatnya di alun-alun depan kraton pada 28 Oktober lalu dalam sebuah ritual yang disebut "Pisowanan Ageng", dan menyatakan kesediaannya. Saya teringat akan cerita ayahnya, Hamengku Buwono IX, bagaimana pada saat saat penting dan genting dalam hidupnya beliau menerima "bisikan gaib". "Percaya atau tidak, terserah Anda, Saya ini didikan Barat, tapi saya mengalaminya dan saya patuh", demikian Sultan Hamengku Buwono IX. Mungkin saja HB X menerima "bisikan gaib" dan menurut salah seorang teman yang hadir, hari itu hujan tidak jadi turun sehingga rapat umum berlangsung lancar. Namun, dorongan gaib itu janganlah membuat HB X bersikap pasif. Dia harus kembangkan tekad, visi, organisasi, dan program konkret untuk berperan sebagai calon presiden yang serius.
  • Undang-Undang Pemilihan Presiden 2008 memang merupakan persyaratan yang berat : partai atau gabungan partai hanya dapat mengajukan pasangan kandidat jika memiliki 20 persen kursi DPR atau 25 persen suara sah secara nasional.
  • Ada beberapa cara untuk mengatasinya. Pertama, krisis finansial dunia yang juga berimbas ke Indonesia telah mencairkan peta politik. Jangan terima begitu saja asumsi-asumsi politik yang dikemukakan para pakar. Kedua, kalau HB X memang serius mencalonkan diri sebagai presiden, maka terapkanlah organisasi kampanye Barack Obama. Ia telah memaksimalkan daya mampu teknologi informasi dengan mengerahkan beratus ribu tenaga sukarelawan. Tentunya, penerapannya perlu disesuaikan dengan kondisi budaya Indonesia.
  • Dalam waktu beberapa bulan ini, HB X harus menyusun melalui teknologi informasi, barisan pendukung yang lintas generasi, lintas tingkat pendapatan atau tingkat sosial, dan lintas partai. Bagaimana nantinya, sampai ada partai atau gabungan partai mendukung pencalonannya sesuai persyaratan undang-undang akan amat tergantung sampai di mana beliau berhasil menyusun suatu kekuatan konkrit di masyarakat. Juga penting untuk dipertimbangkan, jika HB X memang serius menjadi calon presiden RI untuk minta bantuan sejumlah kecil para pakar ulung di beberapa bidang yang urgen : mengatasi kemiskinan, kepastian hukum untuk menjamin pluralisme, sistem finansial dan perbankan yang sehat, perbaikan infrastruktur. Tim pakar inilah bertugas untuk menyusun bahan-bahan secara cepat dan padat selama kampanye kepada calon presiden HB X.
  • HB X tidak usah segan-segan dalam kampanyenya menunjuk pada beberapa kelemahan fatal pada kepemimpinan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono sehingga banyak persoalan yang dihadapi negara dan bangsa sekarang sebenarnya tidak usah terjadi.Kalau Hamengku Buwono X memang "all out" dalam perjuangannya merebut kursi Presiden RI tahun 2009, maka dapat diperkirakan dinamika politik Indonesia tahun depan akan berlangsung secara kritis dan kreatif produktif.
Penulis adalah pengamat perkembangan politik nasional

Tuesday, November 04, 2008

ASAL USUL ALAM SEMESTA

  • Dr. Terry Mart, staf pengajar dan peneliti pada Jurusan Fisika FMIPA UI)
Sumber http://www.fisika.ui.ac.id/staf/tmart/universe.html
  • Penemuan radiasi latar belakang kosmik dalam bentuk gelombang mikro (Cosmic Microwave Background atau CMB) merupakan salah satu penemuan terpenting abad ini. Betapa tidak, penemuan ini telah mengubah pandangan modern manusia tentang alam semesta yang dihuninya. Meski fenomena pengembangan alam semesta telah lebih dulu diungkap oleh Edwin Hubble pada tahun 1929, penemuan CMB memperkuat dukungan pada teori Big Bang, suatu teori penciptaan alam semesta melalui ledakan maha dahsyat dari titik berukuran nol dengan kerapatan serta suhu tak berhingga tingginya. Ledakan ini telah menciptakan suatu kesetimbangan termal benda hitam (black body) di masa lampau yang fosilnya ternyata masih dapat teramati saat ini.
  • Benda hitam merupakan suatu idealisasi sistem tertutup yang memiliki kesetimbangan termal dengan distribusi intensitas radiasi berbentuk unik dan universal serta hanya bergantung pada temperatur sistem. Benda hitam sempurna tidak pernah eksis di permukaan bumi, namun karena diperkirakan hanya ada satu alam semesta (paling tidak yang berhasil diamati), maka alam semesta yang kita huni ini logis dianggap sebagai benda hitam sempurna.
Adalah Arno Penzias dan Robert Wilson yang telah berjasa menemukan CMB pertamakali pada tahun 1964 dalam bentuk derau (noise) radio yang pada saat itu sangat membingungkan mereka. Kedua ilmuwan tersebut bekerja di laboratorium Bell di New Jersey dengan sebuah teleskop radio ultrasensitif (dipandang saat itu) yang dirancang untuk menerima sinyal dari satelit. Teleskop tersebut menangkap derau yang berasal jauh dari luar angkasa dan, yang paling membingungkan kedua ilmuwan, sinyal tersebut tidak bergantung pada arah fokus teleskop serta tidak bergantung pada waktu pengamatan. Pengukuran yang mereka lakukan mengantar pada kesimpulan bahwa derau tersebut adalah radiasi gelombang mikro dengan panjang gelombang 7 centimeter yang sebenarnya (saat ini) dapat ditangkap oleh televisi biasa jika ditala pada kanal kosong. Untuk penemuan yang sangat menghebohkan ini Penzias dan Wilson dianugrahi hadiah Nobel pada tahun 1978.
  • Dari sifat isotropiknya wajar jika diyakini bahwa radiasi CMB berasal dari tempat yang sangat jauh di jagad raya. Namun bagaimana para ilmuwan dapat yakin bahwa radiasi ini merupakan fosil dari ledakan maha dahsyat di masa lampau saat alam semesta tercipta?
Lebih dari duapuluh tahun sebelum penemuan CMB, George Gamow, seorang profesor fisika pada George Washington University di Washington D.C., bersama dengan mahasiswanya mengusulkan teori penciptaan alam semesta melalui ledakan yang sangat dahsyat yang mereka sebut sebagai teori Big Bang. Dua orang mahasiswanya, Ralph Alpher dan Robert Herman, pada tahun 1949 kemudian memperkirakan bahwa temperatur rata-rata alam semesta saat ini sebagai konsekuensi dari ledakan besar di masa lalu serta berkembangnya alam semesta pada kisaran 5 derajat Kelvin (minus 268 derajat Celsius). Sayangnya mereka tidak sempat mengusulkan eksperimen dengan menggunakan teleskop radio, meski pada tahun 1963 dua ilmuwan Rusia sempat menanyakan penemuan Ed Ohm yang melaporkan pengukuran derau statik pada tingkat 3 Kelvin. Ohm sendiri tidak mampu memisahkan derau tadi dengan derau yang berasal dari peralatannya.
  • Lalu bagaimana hubungan antara derau statik gelombang mikro dengan temperatur alam semesta? Inilah kisah sukses fisika selain mekanika kuantum dan mekanika relativistik. Di dalam termodinamika, salah satu cabang fisika yang banyak membahas hubungan antara temperatur dan sifat suatu zat, dikenal hukum Wien yang menyatakan bahwa untuk distribusi radiasi benda hitam perkalian antara panjang gelombang radiasi berintensitas maksimum dengan temperaturnya ekivalen dengan bilangan 0,3. Pengukuran yang dilakukan oleh Penzias dan Wilson tidak persis tepat pada puncak distribusi, namun karena kegigihan dan keyakinan para ilmuwan, pengukuran-pengukuran yang dilakukan selama lebih dari dua dekade, hingga tahun 1991 dengan menggunakan satelit COBE, berhasil mengkonfirmasi distribusi radiasi benda hitam dari CMB dengan akurasi yang sangat mengesankan (lihat gambar 2). Dari distribusi tersebut diperoleh kesimpulan bahwa temperatur alam semesta saat ini, lebih dari 10 milyar tahun setelah Big Bang, adalah 2,726 Kelvin.
  • Kronologi Alam Semesta
Distribusi radiasi CMB meyakinkan ilmuwan bahwa jauh di masa lampau telah terjadi kesetimbangan termal di alam semesta. Karena alam semesta terus berkembang hingga kini, masuk akal jika temperatur saat itu diperkirakan sangat tinggi. Para ilmuwan menggunakan hukum-hukum fisika untuk memperkirakan sifat-sifat alam semesta di awal terciptanya, bahkan ekstrapolasi dapat dilakukan hingga mendekati Big Bang. Meski demikian, karena temperatur saat ledakan (pada usia 0 detik) sangat tinggi, menuju nilai tak berhingga, hukum-hukum fisika tidak lagi valid di sini. Dalam matematika keadaan seperti ini dinamakan keadaan singular. Karena matematika tidak dapat sepenuhnya berurusan dengan bilangan tak berhingga, hukum-hukum fisika yang diformulasikan dalam matematika tidak lagi memiliki arti pada kondisi singularitas. Pada awal terciptanya, alam semesta memiliki ukuran tak berhingga kecil (menuju nol) namun kerapatan materinya sangat tinggi. Baru setelah 10-43 detik (satu per sepuluh juta triliun triliun triliun detik) dari ledakan situasi jagad raya dapat diakses dengan menggunakan teori-teori fisika mutakhir. Diperkirakan pada saat itu temperatur jagad raya mencapai 1032 K atau sepuluh triliun triliun kali lebih tinggi dari temperatur inti matahari. Periode yang dimulai pada usia 0 hingga 10-43 detik dikenal sebagai periode (masa) Planck yang hingga saat ini masih merupakan misteri bagi sains. Para ilmuwan mengimpikan sebuah teori yang dapat menggabungkan teori kuantum dengan teori gravitasi yang diharapkan dapat menguak apa yang terjadi pada masa Planck. Teori yang dinamakan teori gravitasi kuantum ini tentulah sangat sulit mengingat bahwa domain kuantum (daerah dimana efek kuantum dominan) berukuran mikroskopik maksimal sebesar atom atau molekul, sedangkan gaya gravitasi terlihat superior pada skala planet atau galaksi. Meski demikian, usaha ke arah sana sudah banyak dilakukan, misalnya melalui gagasan teori Superstring yang mempostulasikan ruang dengan dimensi 10 atau 26 pada masa Planck. Dimensi-dimensi tersebut berkontraksi setelah masa Planck dan menyisakan hanya 3 dimensi ruang serta satu dimensi waktu saat ini.
  • Setelah masa Planck alam semesta memasuki masa Penggabungan Agung (Grand Unification). Pada masa ini semua gaya fundamental kecuali gaya gravitasi sama kuatnya. Saat itu alam semesta masih belum berisi apa-apa kecuali sup plasma dengan temperatur lebih dari seratus ribu triliun triliun Kelvin. Periode ini tidak berlangsung lama dan alam semesta mengalami inflasi (pengembangan secara cepat) yang diakhiri dengan pemisahan gaya lemah dan gaya elektromagnetik. Setelah kedua macam gaya tersebut terbedakan, sup plasma panas berubah menjadi sup elektron-quark beserta partikel-partikel pembawa gaya elektrolemah yaitu partikel W dan Z. Partikel-partikel tersebut eksis di alam semesta bersama anti partikel mereka yang jika bergabung akan bertransformasi menjadi radiasi dan sebaliknya radiasi yang ada dapat segera berubah menjadi partikel dan anti-partikel.
Seperseratus ribu detik setelah ledakan temperatur alam semesta turun menjadi 10 triliun Kelvin atau sekitar seribu kali lebih panas dari temperatur pusat matahari. Pada saat ini sup quark berkondensasi menjadi proton dan netron yang merupakan komponen dasar dari nukleus atau inti atom.
  • Sekitar tiga menit kemudian temperatur terus menurun menjadi satu milyar Kelvin. Energi kinetik yang dihasilkan temperatur sebesar ini sudah tidak mampu lagi menahan gaya nuklir kuat antara proton dan netron yang selanjutnya bergabung menjadi nucleus-nukleus ringan. Proses ini dinamakan sebagai proses nukleosintesis. Proton dan netron bergabung menjadi nukleus deuterium. Deuterium kemudian menangkap sebuah netron membentuk inti tritium. Selanjutnya Tritium bergabung dengan sebuah proton menjadi inti Helium. Proses ini berlanjut terus hingga mencapai inti atom Lithium, namun dengan peluang yang semakin kecil. Dengan demikian teori Big Bang meramalkan kelimpahan Hidrogen dan Helium di dalam alam ini. Konfirmasi ramalan ini diperoleh melalui spektrum bintang-bintang serta galaksi yang dapat diamati dari bumi.
Setelah 3 menit pertama berlalu tidak banyak perubahan yang terjadi kecuali temperatur terus menurun dan alam semesta semakin besar hingga usia jagad raya mencapai 300.000 tahun. Di usia ini alam semesta telah mendingin menjadi 3000 Kelvin, suatu kondisi temperatur yang masih mampu melelehkan kebanyakan logam yang kita kenal. Walaupun temperatur ini masih sangat tinggi, energi kinetik yang dimiliki oleh elektron tidak mampu lagi menahan gaya tarik menarik Coulomb antara elektron dan nukleus. Elektron kemudian bergabung dengan nukleus membentuk atom sehingga seluruh sup plasma tadi akhirnya berubah menjadi atom-atom. Mulai saat ini radiasi tidak lagi bertransformasi menjadi partikel dan anti-partikel, sehingga dikatakan bahwa alam semesta mulai terlihat transparan oleh radiasi. Radiasi foton selanjutnya dapat bergerak bebas bersama mengembangnya alam semesta. Dengan demikian, radiasi CMB yang teramati oleh para ilmuwan adalah fosil radiasi yang berasal dari 300.000 tahun setelah terjadinya Big Bang.
  • Dalam beberapa jam setelah Big Bang pembentukan Helium serta elemen-elemen ringan lainnya berhenti. Alam semesta terus berkembang dan mendingin, namun dibeberapa lokasi yang memiliki kerapatan jauh lebih besar dibandingkan di tempat lain proses pengembangan tersebut agak lambat akibat gaya tarik menarik gravitasi yang relatif lebih besar. Bahkan di tempat-tempat tertentu di alam semesta proses pengembangan berhenti sama sekali dan elemen-elemen yang ada di tempat itu mulai merapat. Karena gaya gravitasi semakin bertambah, gas-gas Hidrogen dan Helium mulai berrotasi untuk mengimbangi tarikan gravitasi. Proses ini selanjutnya melahirkan galaksi-galaksi yang berputar dan memiliki berbagai macam bentuk seperti cakram dan elips, bergantung pada kecepatan rotasi serta gaya gravitasinya.
Selanjutnya gas-gas Hidrogen dan Helium dalam galaksi akan pecah menjadi awan-awan yang lebih kecil dan juga mengalami proses kontraksi karena masing-masing memiliki gaya gravitasi sendiri. Karena atom-atom di dalam awan-awan tersebut saling bertumbukan, tarikan gravitasi mengakibatkan tekanan bertambah dan temperatur terus meningkat yang pada akhirnya sanggup untuk menyulut reaksi nuklir fusi. Reaksi ini akan mengubah Hidrogen menjadi Helium dan berlangsung relatif lama karena persediaan Hidrogen yang berlimpah dan terjadi keseimbangan antara gaya gravitasi dengan gaya ledakan nuklir. Helium kemudian diubah menjadi elemen-elemen yang lebih berat melalui proses fusi hingga menjadi Karbon dan Oksigen. Tahapan selanjutnya menghasilkan bintang-bintang di dalam galaksi yang sebagian meledak sambil melemparkan bahan bakar untuk membentuk bintang-bintang generasi baru. Matahari kita adalah salah satu contoh dari bintang jenis generasi baru ini. Sebagian kecil pecahan ledakan yang mengandung element-elemen lebih berat tidak lagi sanggup untuk menyalakan reaksi fusi nuklir karena elemen-elemennya relatif sudah stabil dan temperaturnya tidak cukup tinggi. Bagian ini akhirnya membentuk planet-planet yang mengorbit bintang seperti bumi kita yang mengorbit matahari.
  • Pada saat bumi terbentuk, sekitar 5 milyar tahun yang lalu, temperaturnya sangat tinggi dan tidak memiliki atmosfir. Setelah agak lama barulah temperatur bumi menurun dan atmosfir mulai terbentuk karena adanya emisi gas dari batu-batuan di atas permukaan bumi. Namun, atmosfir pertama ini bukanlah atmosfir yang dapat mendukung kehidupan seperti saat ini, karena atmosfir bumi mula-mula terdiri dari gas-gas beracun seperti Hidrogen Sulfida. Untungnya beberapa makhluk primitif yang ada saat itu membutuhkan gas-gas tersebut untuk bernafas dan menghasilkan Oksigen sebagai gas buangan ke permukaan bumi, sehingga permukaan bumi akhirnya dipenuhi oleh gas Oksigen. Karena gas Oksigen sendiri merupakan racun bagi makhluk primitif ini, sebagian besar dari mereka akhirnya punah secara alami, sedangkan sebagian lagi dapat menyesuaikan diri dengan mengkonsumsi Oksigen sebagai kebutuhan hidupnya.
  • Masalah yang Dihadapi Teori Big Bang
Teori Big Bang standar (Standard Big Bang atau SBB) berhasil membangun hubungan antara jarak bintang dengan besar pergesaran merah yang teramati, serta dapat menjelaskan berlimpahnya elemen-elemen ringan seperti Helium, Deuterium, dan Lithium. Untuk menjelaskan fenomena-fenomena tersebut SBB hanya memerlukan satu konstanta sebagai input yaitu rasio antara kerapatan baryon dengan kerapatan foton di alam semesta saat ini. Namun yang paling penting sekali adalah SBB berhasil meramalkan keberadaan distribusi radiasi benda hitam dari CMB yang berhasil dikonfirmasi dengan akurasi yang sangat tinggi.
  • Di balik semua kesuksesan itu teori SBB ternyata memiliki cacat. Teori SBB tidak dapat menjelaskan mengapa radiasi CMB sangat isotropik. SBB juga menghadapi masalah yang dikenal sebagai problem horizon, yaitu jarak maksimal yang dapat ditempuh cahaya setelah ledakan jauh lebih kecil dibandingkan dengan jarak gelombang mikro dari foton yang teramati pada temperatur yang sama (dengan kata lain, ukuran alam semesta pada saat itu yang terlihat dari masa sekarang jauh lebih besar dari ukuran yang dapat ditempuh cahaya setelah terjadinya Big Bang). Disamping itu, bagi teori SBB fenomena alam semesta yang cenderung flat (fenomena yang memperlihatkan kecenderungan alam semesta untuk terus berkembang) juga masih merupakan misteri. Problem lain adalah SBB secara internal tidak konsisten karena SBB bersandar pada asumsi bahwa materi merupakan zat alir ideal atau fluida klasik, padahal semua ilmuwan tahu bahwa pada temperatur sangat tinggi penjelasan materi sebagai gas ideal klasik tidak lagi valid.
Karena Teori Medan Quantum (Quantum Field Theory atau QFT) merupakan satu-satunya teori yang berlaku pada energi (temperatur) sangat tinggi, maka solusi problem terakhir adalah melalui modifikasi SBB dengan QFT. Masuknya QFT pada kosmologi Big Bang ternyata memberi jalan pada penemuan skenario inflasi alam semesta yang mempostulatkan bahwa pada suatu masa alam semesta mengalami pengembangan secara eksponensial. Pada masa ini energi materi disimpan dalam bentuk lain dan dilepas sebagai energi termal di akhir proses inflasi.
  • Skenario inflasi tentu saja dapat menyelesaikan problem horizon karena ukuran alam semesta setelah inflasi konsisten dengan kerucut cahaya masa lampau (ukuran alam semesta di masa lampau dilihat dari masa sekarang). Selain itu skenario inflasi juga dapat menyelesaikan masalah flatness karena pada masa inflasi entropi semesta bertambah dengan faktor yang sangat besar yang pada akhirnya mendorong alam semesta untuk mengambil bentuk flat. Pembuktian secara akurat diperoleh dengan menggunakan persamaan Friedmann-Robertson-Walker, yang merupakan kasus khusus dari persamaan Einstein dalam teori relativitas umum.
  • Masalah Pada Saat Penciptaan
Mungkin, masalah yang paling fundamental dalam teori Big Bang adalah masalah penciptaan atau pada saat alam semesta berusia 0 detik. Seperti sudah dijelaskan di atas, pada saat itu teori Big Bang meramalkan kondisi singularitas yang tidak dapat diakses dengan teori fisika semutakhir apa pun. Namun, kalau pun kita mengabaikan kondisi ini, teori penciptaan alam semesta tampaknya tidak dapat diterima oleh fisika karena menyalahi aturan fisika yang paling fundamental, kekekalan energi. Hukum kekekalan energi merupakan dasar fisika dan belum pernah ada bukti-bukti eksperimen eksplisit bahwa hukum kekekalan energi ini dilanggar. Jika pada saat sebelum alam semesta tercipta tidak terdapat apa-apa sedangkan saat ini kita dapat mengamati alam semesta yang maha luas, maka hukum kekekalan energi telah dilanggar sebesar massa semesta dikalikan dengan kuadrat kecepatan cahaya, E = mc2 , sesuai dengan teori Einstein. Di manakah letak solusinya?
  • Sebagian ilmuwan berpendapat bahwa energi total alam semesta tetap nol. Energi yang berasal dari massa alam semesta adalah energi positif, sedangkan energi yang mengikat alam semesta akibat gaya tarik menarik gravitasi yang dialami oleh setiap partikel merupakan energi negatif. Kedua jenis energi tersebut saling menghilangkan, sehingga energi total semesta tetap nol sesuai dengan kondisi sebelum alam semesta diciptakan. Pendapat ini juga mendukung adanya materi yang tidak terdeteksi yang tersebar di alam semesta yang disebut materi gelap (dark matter).
Untuk menjawab masalah penciptaan materi dari keadaan ‘tidak ada’ menjadi ‘ada’ ilmuwan berpaling pada teori kuantum. Di dalam teori kuantum keadaan ‘tidak ada’ ini dikenal dengan istilah vacuum, suatu keadaan yang ternyata tidak kosong sama sekali namun terdiri dari dinamika penciptaan dan pemusnahan partikel serta anti-partikel dalam waktu yang sangat singkat. Mengapa partikel dan anti-partikel dapat diciptakan dari sesuatu yang tidak ada dan keduanya dapat dimusnahkan tanpa ada bukti sisa radiasi anihilasi? Jawabannya adalah melalui ketidakpastian Heisenberg yang menyatakan bahwa ketidakpastian pengukuran energi berbanding terbalik terhadap ketidakpastian waktu pengukuran dengan konstanta Planck sebagai konstanta pembanding. Ketidakpastian Heisenberg secara implisit memperbolehkan pelanggaran energi dalam suatu sistem asalkan waktu pelanggaran sangat singkat, semakin besar pelanggaran energi semakin singkat waktu yang diperbolehkan. Dengan demikian keadaan vacuum terdiri dari lautan partikel dan anti-partikel yang eksis dan musnah dalam waktu sangat singkat. Fluktuasi vacuum ini juga mengakibatkan black hole (lubang hitam) bersifat tidak ‘benar-benar hitam’ karena ia dapat menarik partikel sambil meradiasikan anti-partikel dari dalam vacuum.
  • Setelah terjadinya Big Bang jumlah partikel dan anti-partikel sama banyaknya. Keduanya dapat bergabung menjadi radiasi dan sebaliknya radiasi dapat menghasilkan pasangan partikel dan anti-partikel. Mengapa saat ini yang teramati di alam semesta hanyalah materi, atau dengan kata lain ke mana perginya anti-materi?
Eksperimen dan teori fisika telah berhasil membuktikan bahwa alam semesta beserta isinya memperlihatkan sifat simetri dengan cacat yang sangat kecil. Pada saat terjadi kesetimbangan termal antara pasangan partikel dan anti-partikel dengan radiasi, tidak semua proton beranihilasi dengan anti-proton dan sebaliknya tidak semua radiasi menghasilkan pasangan partikel dan anti-partikel. Cacat simetri yang sangat kecil ini akhirnya meninggalkan lebih banyak materi dibandingkan dengan anti-materi, sehingga alam semesta yang terlihat sekarang disusun sepenuhnya oleh materi. Beberapa jenis anti-partikel yang teramati di ruang angkasa diperkirakan berasal dari reaksi nuklir yang berasal dari bintang-bintang tertentu.
  • Nasib Alam Semesta di Masa Mendatang
Jauh sebelum CMB terdeteksi oleh Penzias dan Wilson, seorang ilmuwan Rusia bernama Alexander Friedmann mencatat kekeliruan Einstein pada persamaan relativitas umumnya. Sementara Einstein dan para fisikawan lain sibuk memodifikasi persamaan gravitasi untuk membuat alam semesta bersifat statik, Friedmann mengajukan dua asumsi sederhana tentang alam semesta. Pertama: alam semesta terlihat sama ke arah mana pun kita memandang. Kedua: hal tersebut benar dari mana pun kita memandang alam semesta. Untuk skala manusia tentu saja asumsi ini terlihat terlalu ceroboh, namun untuk skala milyaran galaksi simulasi-simulasi komputer saat ini memperlihatkan kebenarannya. Dari kedua asumsi tersebut Friedmann memperlihatkan bahwa alam semesta haruslah berkembang. Bahkan pada tahun 1922 ia dapat meramalkan secara akurat apa yang akhirnya ditemukan oleh Hubble pada tahun 1928.
  • Dalam pemikiran Friedmann ada tiga kemungkinan (model) yang akan terjadi pada alam semesta di masa mendatang. Kemungkinan pertama adalah alam semesta bersifat tertutup (closed universe). Kemungkinan ini terjadi jika gaya gravitasi yang dihimpun oleh semua galaksi relatif sangat kuat, sehingga mampu untuk menekuk ruang (space) menjadi bentuk seperti permukaan sebuah bola jika kita bayangkan alam semesta hanya terdiri dari dua dimensi. Untuk model ini alam semesta akan berhenti berkembang pada suatu masa dan gaya gravitasi akan kembali menyatukan semua galaksi menuju ke satu titik. Apa yang terjadi kemudian adalah kehancuran semesta yang dikenal dengan istilah Big Crunch atau kebalikan dari Big Bang.
Kemungkinan kedua adalah gaya gravitasi terlalu lemah untuk mengatasi proses pengembangan alam semesta sehingga alam semesta akan terus menerus berkembang dengan cepat dan selamanya.
  • Kemungkinan yang terakhir akan terjadi jika proses pengembangan alam semesta tidak terlalu cepat namun hanya cukup untuk mengeliminasi gaya gravitasi, sehingga alam semesta berkembang menuju ukuran tertentu dan kecepatan pengembangannya berkurang sedikit demi sedikit menuju nol. Pada kasus ini alam semesta dikatakan bersifat flat.
Dari ketida model tersebut mana yang paling mungkin menurut para ilmuwan? Karena peluang untuk setiap model sangat bergantung pada laju berkembangnya semesta serta besar gaya gravitasi yang dimilikinya, maka informasi tentang kerapatan rata-rata alam semesta sangat menentukan. Jika kerapatan rata-rata ini lebih kecil dari suatu nilai kritis maka alam semesta akan terus berkembang untuk selamanya. Namun jika sebaliknya maka kehancuran alam semesta akan terjadi melalui proses Big Crunch.
  • Hingga saat ini hasil pengukuran dan perhitungan kebanyakan mengarah pada nilai kritis yang berarti bahwa alam semesta cenderung untuk bersifat flat. Meski demikian, banyak ketidakpastian yang harus diperhitungkan para ilmuwan. Salah satu dari yang paling membingungkan para ilmuwan adalah pada pengukuran konstanta Hubble, suatu konstanta yang menghubungkan antara jarak bumi-bintang dengan pergeseran merah (red shift) bintang tersebut. Konstanta Hubble yang banyak diyakini oleh para astronom saat ini menghasilkan usia alam semesta pada kerapatan kritis sekitar 10 milyar tahun. Kontrasnya, pengukuran memperlihatkan bahwa usia bintang tertua dalam galaksi kita paling tidak telah 14 milyar tahun. Wajar saja jika perdebatan yang sangat sengit masih mewarnai masalah ini.
Bagi kita sendiri, sebagai manusia yang hidup di masa kini, model mana yang mungkin terjadi tidak akan menjadi masalah. Meski alam semesta keesokan hari mulai mengkerut menuju kehancuran, waktu yang dibutuhkan tentulah paling tidak 10 milyar tahun lagi. Pada saat itu tentu saja seluruh manusia dan peradabannya di permukaan bumi telah lama punah karena matahari sudah kehabisan bahan bakar. Kecuali, seperti kata Stephen Hawking dalam bukunya A Brief History of Time, jika manusia sudah mengkoloni tatasurya atau galaksi-galaksi lain yang masih memungkinkan berjalannya kehidupan. Jika kasus terakhir ini terjadi maka manusia-manusia di akhir zaman akan dapat “menikmati” perubahan warna langit menjadi merah lalu membara dan terang benderang karena peningkatan temperatur menuju ke tak hingga.
  • Apa yang akan terjadi setelah Big Crunch tidak ada yang tahu, karena apa yang terjadi setelah keadaan singularitas tidak dapat diprediksi dengan menggunakan pengetahuan manusia saat ini. Namun jika alam semesta ini terus berkembang, maka ia akan menuju ke temperatur nol absolut. Alam semesta akan terus menerus mendingin dan mati karena tidak ada lagi proses transfer energi yang merupakan prinsip dasar dari kehidupan.
  • Komentar :
Saya setuju dengan Teori Bing Bang yang diperkuat dengan temuan radiasi (Cosmic Microwave Background atau CMB) yang menghancurkan Teori Materialism namun hingga sekarang Ilmuan fisika belum dapat membuktikan (berada pada titik misteri) bahwa benda-benda angkasa tidak saling bertabrakan dan berjalan sesuai dengan jalurnya masing-masing. Oleh karena itu menjadi pertanyaan adalah pasti ada yang merancang dan mengatur. Siapa DIA. DIA adalah TUHAN ALLAH /TUHAN PENCIPTA ALAM SEMESTA yang kita SEMBAH.
  • Jadi apa dan bagaimana komentar Anda...!!

Thursday, October 30, 2008

INDONESIA KRISIS PEMIMPIN

a
  • SUARA PEMBARUAN DAILY
[JAKARTA] Pemilihan presiden (pilpres) selama ini baru menghasilkan seorang manajer, bukan pemimpin. Hal itu terjadi karena partai politik (parpol) tidak mengidentifikasi dengan jelas kualifikasi calon presiden (capres) serta tidak mampu menilai secara objektif kinerja pemerintah.
  • Pemimpin adalah sese- orang yang mampu membuat sejarah bagi bangsanya dan bukan yang setiap hari tampil di media. Kalau pemimpin setiap hari muncul di media, dia adalah seorang selebriti. Hal itu dikemukakan Gubernur Provinsi DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X saat berkunjung ke SP, Selasa (5/2).
"Saya khawatir selama proses pemilihan seperti ini, dari kepala daerah sampai presiden, sekadar orang yang merasa dirinya mampu menjadi presiden, maju mendaftar, ikut fit and proper test , terus lulus, tanpa ada persyaratan kualitatif dari parpol, kita tidak akan pernah bisa mendapatkan seorang pemimpin. Jadi kita jangan berharap ada perubahan," katanya.
  • Menurut Sultan, jika model pemilihan tetap seperti itu, yang didapat bukanlah seorang pemimpin, melainkan seorang manajer yang hanya bisa bicara tentang petunjuk pelaksana (juklak) dan petunjuk teknis (juknis) saja. "Jadi jangan berharap negara ini bisa berubah, wong yang kita pilih adalah seorang manajer, mana bisa disuruh mengubah," kata Sultan.
Terkecuali, ujar dia, parpol mampu mengidentifikasi kinerja presiden selama lima tahun, apa kekurangan dan kelebihannya. Misalnya, masih banyak orang miskin, pengangguran, dan pangan tidak cukup, sehingga diperlukan perubahan strategi dan reformasi birokrasi.
  • Kemudian, parpol harus mengetahui tantangan yang akan dihadapi pada 2009 hingga 2014, lalu mencari calon pemimpin yang tepat agar bangsa ini bisa kompetitif menghadapi globalisasi dunia dan mampu membangun pemerintahan yang akuntabel. Kalau seorang calon memenuhi syarat itu, parpol bisa langsung menyatakannya sebagai calon presiden. "Saya yakin jika itu terjadi yang keluar adalah seorang leader. Tetapi sekarang tidak seperti itu, parpol sekarang tidak mengerti tantangan masa depan kok. Yang terjadi saat ini, seorang calon harus mempunyai uang yang banyak, baru bisa dicalonkan oleh parpol," paparnya.
  • Amanah
Pada kesempatan itu, Sri Sultan menegaskan dirinya tidak akan melamar ke parpol agar bisa diusung menjadi capres dalam Pilpres 2009. Namun, Sultan mengaku ada beberapa parpol yang mendekati dirinya. "Kalau rakyat memberikan amanah, saya terima. Tidak mungkin saya mendekati ketua partai untuk menjadi calon presiden. Itu tidak mungkin saya lakukan," tegas Sultan.
  • Bagi Sultan, pengabdian adalah memberi, karena merupakan kewajiban dan kekuasaan bukan untuk diperebutkan, tetapi sebuah amanah. Kewajiban pemimpin adalah mengantarkan rakyatnya menjadi lebih baik. "Seorang pemimpin harus sadar, kapan menempatkan dirinya di muka, di tengah, dan di belakang," kata Sultan.
Ketika ditanya kesiapannya menjadi capres, Sultan mengemukan hal itu sangat relatif. "Seorang Susilo Bambang Yudhoyono pun juga bisa mempertimbangkan siap atau tidaknya, karena tidak ada sekolah jadi presiden atau gubernur. Masalahnya bagi saya bukan siap atau tidak siap," katanya.
  • Sementara itu, Lembaga Survei Indonesia (LSI) menempatkan Sri Sultan Hamengku Buwono X sebagai kuda hitam capres mendatang dan bukan tidak mungkin akan menang dalam Pilpres 2009.
"Dia mendapat sentimen elektoral (akan dipilih, Red) cukup lumayan. Meskipun angkanya masih jauh di bawah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Megawati Soekarnoputri," kata Direktur Eksekutif LSI Saiful Mujani.
  • Salah satu pertanyaan LSI kepada responden adalah bila pemilihan presiden diadakan hari ini (2008), siapa yang dipilih? Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dipilih 34 persen responden, Megawati Soekarnoputri 24,2 persen, Sultan di urutan ketiga dengan 6,6 persen, dan Abdurrahman Wahid 4,4 persen. Urutan berikutnya berturut-turut ditempati Wiranto (4,1 persen), Amien Rais (3 persen), Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla (1,9 persen), nama lain 9,9 persen, dan yang belum punya pilihan, 5,7 persen. [M-16/A-21]
Last modified: 6/2/08

Thursday, October 23, 2008

HIDUP ORANG KRISTEN

I Petrus 4:7-11
  • Akhir dan puncak dari segala sesuatu sudah semakin dekat, karena itu supaya kita dapat berdoa, jadilah tenang, kuasai diri dan waspada.
Tetapi yang terutama yang harus kita lakukan adalah supaya kita mengasihi sesama kita dengan sungguh-sungguh, sebab kasih itu menutupi dan memberi pengampunan kepada sesama kita walaupun dia sudah bersalah banyak kepada kita, karena dosa-dosa kita yang sangat banyak pun sudah diampuni Tuhan.
  • Berilah tumpangan kepada sesama kita dan layanilah dia / mereka dengan ramah tanpa mengomel.
Pergunakanlah karunia-karunia yang telah diberikan Allah untuk kita untuk membangun Tubuh Kristus.
  • Kalau berbicara, hendaklah kita berbicara sebagai orang yang menyampaikan firman Allah.
Kalau melayani, biarlah kita melakukannya dengan kekuatan yang Allah sediakan dengan berlimpah-limpah,
  • Supaya ALLAH BAPA dipermuliakan dalam segala hal melalui Yesus Kristus.
Dialah yang benar-benar empunya Kemuliaan dan Kekuasaan mutlak sampai selama-lamanya. Amen.

Friday, August 08, 2008

BOIKOT PERBANAS SOAL BSMR MELEMAH

Frits News, Pernyataan Perbanas mengenai boikot pelaksanaan sertifikasi manajemen risiko oleh Badan Sertifikasi Manajemen Risiko akhirnya melemah karena berdasarkan surat Perbanas Nomor 336/skr/Pbn/VIII/2008 tanggal 1 Agustus 2008 yang merupakan hasil pertemuannya dengan BI tanggal 29 Juli 2008, dihimbau kepada seluruh anggota Perbanas untuk tetap mengirimkan para pengurus dan atau pejabat serta pegawai Banknya untuk tetap mengikuti Program Sertifikasi Manajemen Risiko baik melalui program regular maupun eksekutif sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan banknya masing-masing dan tidak perlu mengirimkan pengurus banknya untuk mengikuti program penyegaran (refreshment) dan koversi sertifikat manajemen risiko, demikian penjelasan Ketua Umum Perbanas Sigit Pramono baru-baru ini.

Lebih lanjut Sigit menjelaskan bahwa saat ini Bank Indonesia sedang melakukan kajian-kajian dan meminta masukan dari berbagai pihak termasuk Perbanas untuk menyempurnakan Peraturan Bank Indonesia (PBI) yang terkait dengan program sertifikasi manajemen risiko tersebut. Jadi sambil menunggu selesainya penyempurnaan PBI tersebut maka Program SMR yang sudah terjadwalkan sampai dengan akhir tahun 2008 tetap dijalankan.

Kalangan Perbankan menyambut surat Perbanas tersebut dengan nada dingin karena dari awal sudah mengetahui hasilnya (Fr).

Thursday, July 24, 2008

BANK NTT = GREEN BANK

Frits News : Hari ini Bank NTT bekerjasama dengan PT VisionNet International (VisoNet) telah mengembangkan produk yang disebut “green Bank” suatu konsep tanggung jawab social perusahaan (CSR) yang ramah terhadap lingkungan dengan memanfaatkan tenaga matahari untuk mendukung operasional Bank NTT termasuk Online TI dan ATM Bank NTT.

Rencana peresmian “Solar Sel” diresmikan oleh Wakil Gubernur NTT Ir. Esthon Funay,MSi bertempat di Kantor Bank NTT Cabang Betun pada hari seperti yang diungkapkan Direktur Utama Bank NTT Ch.Amos Corputty disela-sela persiapan peresmian kemarin.

Menurut Ch.A.Corputty memilih solar sel sebagai pengganti listrik tenaga disel karena untuk menghemat biaya operasional Bank yang kian hari membengkak akibat kenaikan BBM, disamping itu dalam rangka memanfaatkan dan memberdayakan apa yang ada dan yang sudah diberikan Tuhan kepada kita yakni sinar matahari, serta yang lebih penting adalah dengan kehadiran solar sel ini dalam rangka peduli dan ramah terhadap lingkungan hidup.

Lebih lanjut Ch.A.Corputty mengatakan bahwa kami bangga atas keberhasilan VisioNet dalam merealisasikan proyek ini sebagai alternative penghematan energi dan menjadikan Bank NTT sebagai “Green Bank” pertama di Indonesia dan Ia mengaharapkan semakin banyak lagi bermunculan “green Bank-green Bank” lainnya sebagai upaya membantu pemerintah menekan krisis energi.

Disamping itu Presiden Direktur VisioNet Paulinus Koesoemo yang turut hadir menyaksikan peresmian “solar sel” mengatakan bahwa kini Bank NTT dapat memberikan pelayanan kepada nasabah dengan lebih baik tanpa perlu kuatir akan keterbatasan listrik, disamping itu Paulinus mengatakan bahwa dengan menggunakan system outsourcing secara bulanan Bank NTT tidak perlu menginvestasikan produk solar sel tersebut untuk implementasinya.

Monday, July 14, 2008

REGULASI MOGA KUR BUKAN KARENA PEMILU

Tanggal: 04 Jul 2008
Sumber: Infobanknews.com
  • InfoBankNews.com, BI mengeluarkan paket kebijakan perbankan berupa kemudahan kredit bagi usaha kecil. Secara bersamaan, BI Rate naik menjadi 8,25%. Bagaimana implikasinya terhadap penyaluran kredit perbankan? Kristopo dan Apriyani Kurniasih

KRISIS ekonomi global yang dimulai dari sub-prime mortgage di Amerika Serikat mengawali tekanan ekonomi yang dialami Indonesia. Harga minyak dunia yang telah menembus angka US$120 per barel menambah keterpurukan Indonesia. Akibatnya, pemerintah pun berencana menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) sebesar 20%-30%.

  • Seperti biasa, naiknya harga BBM berimbas pada sektor lain. Salah satunya sektor usaha kecil dan menengah (UKM). UKM akan kesulitan mengembangkan usahanya. Naiknya harga BBM tentu akan mengakibatkan naiknya biaya operasional UKM. Sementara, omzet penjualan berpotensi menurun karena berkurangnya daya beli masyarakat akibat naiknya harga-harga kebutuhan hidup.

Dalam jangka panjang, kondisi tersebut dapat menggerus modal yang dimiliki para pelaku usaha UKM. Nah, untuk mengantisipasi kondisi yang tidak diharapkan, medio April lalu, Bank Indonesia (BI) mengeluarkan paket kebijakan perbankan.

  • Ada beberapa hal yang melatari dikeluarkannya paket kebijakan tersebut. Satu, mengatasi permasalahan yang dihadapi usaha kecil untuk mendapatkan pembiayaan bank. Dua, pendalaman pasar keuangan (financial deepening) dan mendorong perkembangan pasar modal. Tiga, memperbaiki dan memperkuat struktur kelembagaan bank. Empat, meningkatkan manajemen risiko bank melalui implementasi Basel II yang didukung dengan ketersediaan industri pe­me­ringkatan.

Paket regulasi yang dikeluarkan BI itu sendiri meliputi sejumlah hal. Satu, ketentuan penurunan penghitungan aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR) kredit usaha kecil (KUK) yang dijamin lembaga penjaminan/asuransi kredit yang memenuhi persyaratan tertentu. Salah satu jenis kredit ini, yaitu kredit usaha rakyat (KUR), yang diluncurkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), November 2007 lalu.

  • Dua, ketentuan penurunan penghitungan ATMR untuk obligasi korporasi. Tiga, ketentuan peningkatan batas maksimum pemberian kredit (BMPK) kepada kelompok debitor bukan pihak terkait bank. Empat, ketentuan pendirian bank umum dan pengaturan kelembagaan lain. Lima, ketentuan pelaksanaan implementasi Basel II. Enam, ketentuan lembaga pemeringkat dan peringkat yang diakui BI.

Pelonggaran aturan tersebut tentu akan meningkatkan perbankan dalam memberikan kredit kepada pengusaha UKM. Dan, diharapkan kemudian akan mengompensasi peningkatan risiko kredit, sehingga laju penyaluran kredit tetap sesuai dengan rencana. Sebagai catatan, sampai dengan Februari 2008, kredit yang disalurkan perbankan tumbuh 1,4% menjadi Rp1.045,9 triliun. Sedangkan, penyaluran KUR hingga April 2008 mencapai Rp5,2 triliun dengan total debitor sekitar 445.000 koperasi serta usaha kecil dan menengah (KUKM).

  • Angka-angka di atas memperlihatkan bahwa penyaluran kredit dari perbankan terus meningkat. Bahkan, peningkatannya lebih tinggi dibandingkan dengan peningkatan dana pihak ketiga (DPK) perbankan. Sampai dengan Februari 2008, DPK perbankan naik 0,2% menjadi Rp1.474,5 triliun. Hal ini menyebabkan loan to deposit ratio (LDR) perbankan meningkat dari 70,1% pada Januari 2008 menjadi 70,9% pada Februari 2008.

Sayang, kelonggaran kredit yang diberikan BI melalui paket kebijakannya itu berbarengan dengan kenaikan BI Rate. Awal Mei lalu, BI Rate naik 25 basis points (bp) dari 8,00% menjadi 8,25%. Kenaikan BI Rate ini tentu akan mempengaruhi bunga kredit perbankan. Jika bunga kredit perbankan naik, bisa jadi, pengusaha UKM akan menunda meminjam kredit dari bank. Akibatnya, pertumbuhan kredit pun kembali terhambat.

  • Sulaiman A. Ariyanto, Direktur Bank Rakyat Indonesia (BRI), mengakui bahwa sampai dengan saat ini, Bank BRI sendiri belum mengalami kesulitan dalam melempar kredit kepada pelaku UKM. “Kebetulan, kami masih kelebihan liquidity. Jadi, kelebihan fund kami masih ada. Biasanya, begitu SBI (Sertifikat Bank Indonesia) naik diikuti dengan lending rate. Jadi, kami harus membayar bunga simpanan yang tinggi. Tapi, sampai saat ini, kami belum menaikkan bunga funding. Sehingga, kami belum menaikkan bunga lending. Setidaknya untuk tiga bulan ke depan,” urai Sulaiman kepada InfoBank, awal Mei lalu, di Jakarta.

Idealnya, relaksasi dari BI mengenai ATMR bagi UKM itu tidak disusul dengan kenaikan BI Rate. Sehingga, kebijakan relaksasi tersebut tidak terkesan sia-sia. Artinya, dilonggarkan, tapi kemudian bunga kreditnya jadi naik.

  • Menanggapi hal tersebut, Direktur Penelitian dan Pengawasan Perbankan BI, Halim Alamsyah, mengatakan, paket April itu dimaksudkan dalam rangka mendorong perbankan agar memiliki keleluasaan lebih besar untuk melakukan intermediasi. Tentu dengan aturan yang tetap prudent

secara mikro teknis perbankan, baik dalam kondisi ekonomi makro membutuhkan kenaikan suku bunga maupun penurunan suku bunga. “Memang, idealnya, kondisi makro sejalan dengan kondisi mikro. Tapi, ‘kan tidak bisa selalu begitu. Karena, kondisi makro sangat dinamis, sementara kondisi mikro lebih membutuhkan kepastian aturan main, sehingga hitung-hitungan bisnis lebih mudah dilakukan,” paparnya kepada Apriyani Kurniasih dari InfoBank.

  • Senada dengan Halim, pengamat perbankan, Djoko Retnadi, mengatakan, dikeluarkannya paket kebijakan mengenai pelonggaran kredit dan kenaikan BI Rate bukan sesuatu yang kontradiksional. Kebijakan tersebut hanyalah upaya pemerintah merespons kebutuhan pasar saat ini. “Kebijakan kelonggaran kredit adalah kebijakan jangka panjang. Sementara, kenaikan BI Rate itu sesuatu yang situasional,” ujar Djoko kepada InfoBank, medio Mei lalu.

Masih menurut Djoko, kebijakan untuk memberikan kelonggaran kepada bank dalam menyalurkan kredit ke usaha kecil ini dulu juga pernah dilakukan pemerintah melalui kredit investasi kecil (KIK) dan kredit modal kerja permanen (KMKP). Tapi, pada sekitar 1990-an, keduanya dihapuskan pemerintah. “Kini, sepertinya, (kebijakan) itu mau dimunculkan kembali,” ujar Djoko.

  • Sebenarnya, seberapa efektifkah kebijakan ini membantu para pengusaha kecil dan menstimulus pertumbuhan kredit perbankan? Biasanya, apabila suatu kebijakan memberikan manfaat atau keuntungan bagi bank, kebijakan itu akan direspons secara positif. Sebaliknya, jika kebijakan tersebut tidak memberikan keuntungan bagi bank, biasanya, responsnya pun akan sangat lambat. ”Kebijakan ini, menurut saya, justru merupakan peluang emas bagi bank yang bisa menyelenggarakannya, yaitu bank BUMN (badan usaha milik negara) plus Bukopin,” kata Djoko.

Komitmen pemerintah dalam membantu para pelaku usaha kecil melalui KUR memang patut diacungi jempol. Apalagi, berdasarkan pengalaman, sektor inilah yang paling tahan menghadapi krisis. Tidak hanya program gebrakan yang dibutuhkan masyarakat kecil, tapi juga konsistensi dan kelanjutan program semacam KUR—yang perlu terus dipertahankan. Semoga, KUR bukan sekadar program menjelang pemilihan umum (pemilu).

  • JALAN BERLIKU

KREDIT KECIL (1974-1990)

  • SESUAI dengan instruksi presiden, beberapa waktu lalu, pemerintah mengemban tugas membantu pelaku usaha kecil dan menengah mendapatkan kemudahan dalam memperoleh pembiayaan dari bank. Atas dasar itu, medio April lalu, Bank Indonesia (BI) mengeluarkan beberapa paket kebijakan. Isinya, antara lain, pelonggaran kredit untuk usaha kecil.

Menurut Djoko Retnadi, pengamat perbankan, dukungan pemerintah terhadap usaha kecil semacam ini pernah dilakukan melalui kredit investasi kecil (KIK) dan kredit modal kerja permanen (KMKP) pada 1970-an. Kebijakan perkreditan KIK dan KMKP ini pernah diimplementasikan pada 1974. Tujuannya membantu pengusaha golongan ekonomi lemah yang mempunyai kesulitan permodalan. Besaran kredit yang diberikan melalui KIK dan KMKP maksimal Rp5 juta dengan tingkat bunga masing-masing 12% dan 15% per tahun. Khusus KMKP diberikan masa tenggang hingga tiga tahun.

  • Setelah dievaluasi, sampai dengan 1978, KIK dan KMKP ternyata kurang mendapat respons positif dari pengusaha kecil. Alasannya, prosedurnya berbelit-belit dan besaran kredit terlalu kecil. Pemerintah pun kemudian mempermudah prosedur kredit plus menurunkan tingkat suku bunga. Untuk KIK, jumlahnya menjadi Rp10 juta dengan tingkat bunga 10,5% per tahun ditambah masa tenggang selama dua tahun. Sedangkan, untuk KMKP, besaran kredit dinaikkan menjadi Rp15 juta dengan tingkat bunga 12% setahun.

Selain KIK dan KMKP, pada masa itu, pemerintah juga mengusahakan kredit yang lebih kecil dengan persyaratan lebih ringan untuk para pengusaha kecil yang dikenal dengan sebutan kredit mini. Kredit yang mulai dikembangkan pada 1974/1975 ini besarannya hanya sekitar Rp100.000 per nasabah dengan bunga 12% setahun.

  • Pada 1980, besaran kreditnya dinaikkan. Untuk kredit Rp200.000 diberikan tingkat bunga 12% per tahun. Sedangkan, Rp200.000 sampai dengan Rp500.000 diberikan tingkat bunga 10,5% per tahun.

Khusus para pedagang kecil di wilayah pedesaan, pemerintah juga memberikan dukungan kredit melalui kredit candak kulak. Kredit ini dipercayakan pe­ngelola­annya kepada koperasi unit desa (KUD). Selain memberikan kemudahan prosedur, kredit ini diberikan tanpa jaminan dengan besaran bunga 12% per tahun. Program ini dilakukan pemerintah dalam rangka membantu para pengusaha kecil sekaligus menciptakan kesempatan lapangan kerja baru bagi masyarakat. Apr

[ Indeks | Versi Cetak | Kirim ke Teman ]

CSR MENU WAJIB PERBANKAN

Tanggal: 10 Jun 2008
Sumber: infobanknews.com

InfoBankNews.com, BI mewajibkan bank menyelenggarakan program CSR. Hanya masih perlu kejelasan guidelines-nya. Bank mana yang CSR-nya atraktif ? Enny Ratnawati A. TANGGUNG jawab sosial perusahaan atau populer dengan istilah corporate social responsibility (CSR) sebenarnya bukan hal asing bagi bank. Sebab, sekarang, CSR di banyak industri tidak lagi hanya digunakan sebagai marketing gimmick. Tapi, sudah menjadi kebutuhan perusahaan bersangkutan untuk lebih dekat dengan masyarakat dan ling­kungan sekitarnya. Meskipun istilah itu sudah cukup familiar di telinga banyak orang, hingga kini, belum ada pengertian tunggal tentang CSR. Tapi, CSR sebenarnya merupakan bagian strategi bisnis jangka panjang sebuah korporasi. Sebab, paradigma lama yang dulu sering diusung perusahaan, yaitu mengejar keuntungan semata dan menutup mata terhadap masyarakat sekitar, sudah tidak relevan lagi. CSR juga berfungsi menjaga citra perusahaan di mata konsumen. Pembentukan citra sebagai perusahaan yang ramah lingkungan dan peduli terhadap masyarakat yang tinggal di sekitar tempat usaha akan membuat pengoperasian bisnis berjalan lebih lancar. Dan, cepat atau lambat, perusahaan ter­sebut akan memetik buah manis, yaitu pe­ningkatan profit usaha. Aksi tanggung jawab sosial ini sudah sejak lama dilakukan berbagai industri di Indonesia. Apalagi, Indonesia ter­masuk negara rawan bencana, sehingga banyak celah bagi per­usahaan untuk menerapkan CSR. Momen bencana sering dimanfaatkan berbagai perusahaan untuk me­nunjukkan kepedulian terhadap korban bencana alam yang memang mem­butuhkan uluran tangan. Wujudnya bermacam-macam. Mulai dari sekadar membagi-bagikan paket makanan siap santap; membuka posko layanan kesehatan, telekomunikasi, dan perbaikan kendaraan di daerah bencana; hingga terjun langsung mengevakuasi pengungsi. Perusahaan berharap, dengan melakukan kegiatan CSR, citra dan awareness terhadap perusahaan itu pun akan terdongkrak. PT Astra International, Tbk., misalnya, memiliki sistem dan prosedur tanggap darurat saat bencana datang. Perusahaan ini punya konsep, bujet, sistem, dan tim yang jelas untuk kegiatan CSR-nya. Perusahaan lain, seperti PT H.M. Sampoerna, memanfaatkan teknologi canggih untuk mengambil keputusan cepat dalam kondisi darurat (bencana). Satu hari pascabencana, tim Sampoerna Rescue bisa mengevakuasi korban menggunakan sejumlah peralatan, seperti perahu karet dan tenda darurat. Tim ini dikendalikan Divisi Community Development Sampoerna. Bagi sebagian perusahaan, CSR memang penyeimbang antara kepentingan perusahaan dan masyarakat. CSR juga merupakan wujud nyata paradigma bahwa bisnis tidak hanya berjalan atas kepentingan pemegang saham (shareholders), tapi juga untuk stakeholders. Perusahaan tidak akan mengesampingkan kepentingan pekerja, konsumen, masyarakat, pemerintah, dan lingkungan. Pemikiran yang sama juga terbersit dalam benak kalangan perbankan. Sektor ini juga melihat CSR sebagai kebutuhan. Bank Indonesia (BI) mewajibkan bank melakukan program CSR, terutama di bidang pendidikan. Dalam bankers dinner medio Januari lalu, Burhanuddin Abdullah, Gubernur BI, kembali menegaskan optimalisasi peran bank dalam pembiayaan pembangunan. Salah satu poin penting optimalisasi tersebut adalah kewajiban menerapkan CSR di setiap bank. “Bank Indonesia berpandangan bahwa CSR industri perbankan seyogianya dapat terarah pada upaya-upaya strategis dalam pembentukan masa depan bangsa, seperti bidang pendidikan,” ujar Burhanuddin dalam sambutannya. Hanya, dia menggaris­bawahi perlunya perumusan guidelines yang jelas bagi pihak bank. Hal itulah akan dirumuskan kembali oleh BI bersama bank. Kepedulian sosial perbankan mulai tampak nyata. Beberapa bank saat ini memang sudah melakukan kegiatan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Misalnya, Bank Haga yang pernah meng­adakan aksi donor darah. Tapi, sebagian kecil bank di Indonesia hanya melakukan kegiatan CSR yang bersifat charity, seperti memberi santunan dan sumbangan sembilan bahan pokok (sembako). Padahal, dengan konsep tersebut, keadaan masyarakat tidak berubah. Kendati belum optimal, upaya perbankan ini merupakan awal yang positif untuk memulai kegiatan yang lebih besar. Beberapa bank lain pun termotivasi melakukan kegiatan CSR dengan lebih terencana. Bahkan, tidak jarang, kegiatan sosial dilakukan dalam yayasan tersendiri dan dengan bujet khusus. Salah satunya adalah Bank Mandiri. Bank tersebut sudah melakukan kegiatan CSR sejak tahun pertama berdiri. Tapi, program CSR di Bank Mandiri baru diluncurkan pada 2004. Menurut Mansyur S. Nasution, Corporate Secretary Bank Mandiri, melalui electronic mail (e-mail) kepada InfoBank, bentuk kegiatan yang digagas Bank Mandiri cukup beragam. Intinya, tentu, perusahaan turut berperan aktif membangun masyarakat sekitar. Beberapa tahun terakhir, Bank Mandiri memang aktif membantu korban bencana alam, membangun rumah-rumah ibadah, dan memberikan beasiswa pendidikan. Hingga saat ini, target CSR yang dilakukan Bank Mandiri adalah masyarakat yang berdomisili di wilayah kerja Bank Mandiri di seluruh Indonesia. Seperti halnya Bank Mandiri, target kegiatan CSR Bank Danamon adalah masyarakat di wilayah kerjanya sendiri. Tapi, karena dalam beberapa tahun terakhir, Danamon Simpan Pinjam (DSP) fokus melayani masyarakat usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), sasaran kegiatan CSR Bank Danamon pun lebih banyak mengarah kepada nasabah DSP tersebut. CSR Bank Danamon diberi nama Danamon Peduli. Pada 2001, Danamon Peduli masih di bawah divisi corporate communicaion. Tapi, sejak 17 Februari 2006, Danamon Peduli ada dalam naungan yayasan mandiri yang didirikan Bank Danamon dan Adira Finance. Menurut Risa Bhinekawati, Ketua Dewan Pengurus Danamon Peduli, kepada InfoBank, belum lama ini, di kantornya, program unggulan di Danamon Peduli adalah program “Pasarku: Bersih Sehat Sejahtera” Sesuai dengan namanya, program tersebut difokuskan di pasar-pasar, khususnya pasar tradisional. Dengan adanya program yang diarahkan pada sektor yang jarang tersentuh perbankan ini, diharapkan pengurus pasar tradisional dapat meningkat kebersihan dan kesehatan lingkungan. Sehingga, daya saingnya meningkat, dapat menarik lebih banyak pembeli, dan warga pasar pun lebih sejahtera. Berbagai kegiatan ditempuh untuk mem­perbaiki pasar. Salah satu kegiatan yang menarik adalah konversi sampah organik menjadi kompos dengan kualitas tinggi. Uniknya, warga pasar tdak hanya diajarkan cara mengolah sampah organik menjadi kompos, tapi juga pola pemasaran kompos tersebut. Dengan mengolah dan menjual kompos, kesejahteraan hidup mereka diharap­kan bisa meningkat. Dari sisi bujet atau investasi, jumlah dana yang dikucurkan Danamon Peduli berbeda-beda, tergantung kegiatannya. Tapi, sebagai gambaran, untuk menjaga kebersihan warga pasar, mereka membangun infrastuktur berupa pengadaan kamar mandi atau water closet (WC) yang lebih memadai. Untuk kegiatan ini, dana yang dikeluarkan per satu kegiatan Rp6 juta. Sementara itu, ke depan, Bank Mandiri fokus ke bidang pendidikan untuk peng­aplikasian program CSR-nya. Bidang ini dipilih karena dianggap memiliki kontribusi dalam jangka panjang. Untuk bidang pendidikan, aksi sosial Bank Mandiri meng­usung tema “Mandiri Peduli Pendidikan”. Dua kegiatan utamanya adalah memberikan beasiswa serta bantuan sarana dan prasarana pendidikan. Di bidang pendidikan, bank ini mencanang­kan 2008 sebagai tahun bagi wirausahawan muda menunjukkan kemampuannya. Dengan meluncurkan program Wirausaha Muda Mandiri, menurut Mansyur, Bank Mandiri tidak sekadar memberikan dukungan dana atau pembiayaan, tapi juga pendampingan untuk meningkatkan kapabilitas wirausaha­wan dan calon wirausahawan. Bank Mandiri juga akan memberikan apresiasi dan stimulasi kepada pelaku UMKM dan wirausahawan muda. Secara tidak langsung, itu dapat membantu men­ciptakan lapangan kerja. Untuk melaksanakan program ini, Bank Mandiri bekerja sama dengan lebih dari 20 universitas di seluruh wilayah Indonesia. Realisasi program tersebut adalah mendidik mahasiswa dan memberikan fasilitas pembiayaan bagi mereka yang hendak membuka usaha. Dengan begitu, akan tercipta paradigma baru di kalangan anak muda, khususnya mahasiswa, dari job seeker menjadi job creator. Danamon Peduli juga sudah merancang berbagai program jangka panjang. Untuk 2008-2011, misalnya, Danamon Peduli menargetkan ada 400 kabupaten yang dapat mengelola sampah pasarnya menjadi kompos bernilai ekonomis tinggi. “Hal ini bisa dicapai dengan cost-sharing investasi Danamon Peduli dengan pemkab (pemerintah kabupaten) atau pemkot (pemerintah kota) setempat,” ujar Risa. Jika berhasil, tambahnya, program ini diperkirakan menghasilkan pendapatan Rp900 juta per hari bagi koperasi atau masyarakat pasar. Program ini juga akan menciptakan 3.600 lapangan kerja baru di lingkungan sekitar pasar tradisional. Program CSR akan makin berkembang. Tujuannya, tentu memberikan kontribusi kepada masyarakat sekitar. Dengan me­lakukan CSR, perusahaan akan mendapat benefit, baik dalam jangka pendek maupun panjang. Keuntungan itu bisa berupa laba dan citra positif perusahaan. Untuk mencapai kedua hal tersebut sudah pasti membutuhkan proses dan waktu.

[ Indeks | Versi Cetak | Kirim ke Teman ]

Thursday, July 10, 2008

FRITS R DIMU HEO: PERBANAS BOIKOT BSMR

FRITS R DIMU HEO: PERBANAS BOIKOT BSMR

PERBANAS BOIKOT BSMR

Kamis, 10 Juli 2008
PERBANKAN
BI Minta Perbanas Tidak Boikot BSMR
UKI / Kompas Images Mulyaman D Hadad
Kamis, 10 Juli 2008 | 03:00 WIB

Jakarta, Kompas - Bank Indonesia berharap Perhimpunan Bank Umum Nasional atau Perbanas tidak memboikot pelaksanaan sertifikasi manajemen risiko oleh Badan Sertifikasi Manajemen Risiko.

BI berjanji akan meninjau kembali Peraturan Bank Indonesia (PBI) tentang manajemen risiko dengan memerhatikan masukan dari Perbanas.

”Sambil menunggu review, diharapkan kegiatan sertifikasi manajemen risiko oleh BSMR (Badan Sertifikasi Manajemen Risiko) tetap dapat berjalan normal,” kata Deputi Gubernur Bank Indonesia Muliaman Hadad, Rabu (9/7) di Jakarta.

Tanggal 4 Juli 2008, melalui surat yang dikirimkan ke seluruh direktur utama bank umum yang menjadi anggotanya, Perbanas meminta mereka untuk sementara tidak mengirimkan pengurus atau karyawan banknya dalam program sertifikasi yang dilaksanakan pihak mana pun sampai diterbitkannya ketentuan BI yang baru dan atau surat pemberitahuan dari pengurus Perbanas.

Surat yang ditandatangani Ketua Umum Perbanas Sigit Pramono itu juga menyatakan, Perbanas sedang melakukan pendekatan dan diskusi dengan Ikatan Bankir Indonesia, BSMR, dan BI untuk mencari solusi terbaik dalam pelaksanaan sertifikasi manajemen risiko bank di masa depan.

Selama ini bank-bank anggota Perbanas merasa keberatan dengan pelaksanaan manajemen risiko yang diselenggarakan BSMR terkait biaya, kerepotan waktu, metode, materi ujian sertifikasi, dan pihak-pihak yang harus mengikuti sertifikasi.

Wakil Dirut BCA Jahja Setiatmadja mengatakan, BCA akan mengikuti keputusan Perbanas.

General Manager BSMR Gandung Troy Sulistyantoro mengatakan, sesuai amanat PBI, pihaknya akan terus menjalankan program sertifikasi manajemen risiko. Pihaknya berencana tetap menggelar ujian sertifikasi manajemen risiko pada Agustus 2008. Calon peserta yang akan mengikuti ujian diperkirakan sebanyak 3.000 bankir.

BSMR merupakan lembaga independen yang didirikan oleh Indonesian Risk Professional Association. Kegiatan sertifikasi manajemen risiko merupakan amanat Arsitektur Perbankan Indonesia, yang mensyaratkan seluruh bankir yang terkait manajemen risiko sudah harus memiliki sertifikasi paling lambat akhir tahun 2010. (FAJ)

Sunday, June 22, 2008

IMPIAN SAYA DAN IMPIAN ANDA ?

MAKE YOUR DREAM COME TRUE.....!!!
Saya mau sharing impian saya, saya bekerja di sebuah Bank ternama di salah satu kota di Indonesia dan Bank tersebut sering mendapat Award baik dari Majalah Infobank maupun majalah Investor dan tidak heran kesejahteraan karyawan sangat diperhatikan dan bahkan menurut saya sudah berkecukupan jika dibanding dengan orang lain yang masih mencari sesuap nasi setiap hari. Pada saat saya berdiri di Lantai V gedung Bank tersebut, saya melihat sekitarnya ternyata sangat kontras dimana rumah-rumah kumuh begitu padat dan anak-anak dengan telanjang badan berlari kesana kemari sementara kita didalam gedung merasa sejuk, nyaman, berpakaian rapih dan berdasi. Saat itu saya merasa tereyuh melihat situasi tersebut dan kemudian saya merenung sejenak ternyata diluar sana tidak seenak yang saya bayangkan. Dari rasa peduli tersebut saya ingin sekali agar Bank membantu masyarakat lokal yang sangat miskin untuk menjadi sejahtera melalui program pemberdayaan masyarakat (community development) atau bahasa krennya CSR (corporate social responsibility).Tindakan awal yang saya lakukan yakni mempengaruhi pihak manajemen Bank namun apa dikata ternyata ide saya tersebut ditolak mentah-mentah karena Bank baru memikirkan masalah internal. Akan tetapi saya tidak mau berputus asa pokonya impian saya ini harus terwujud dan akhirnya jalan selanjutnya saya harus membuat opini melalui tulisan di sebuah majalah ekonomi dan puji Tuhan ternyata tulisan saya itu ditanggapi positif oleh manajemen Bank, namun apa boleh dikata mungkin itu hanya basa-basi dari pihak manajemen Bank, karena hingga detik ini belum juga ada tindakan nyata. Saya ingin agar Bank :
  1. Membuat pilot proyek berupa adobsi desa miskin.
  2. Pemberian bantuan bukan dalam bentuk derma/charity (ibarat Santa Klaus) tetapi dalam bentuk pemberdayaan masyarakat lokal. Ibarat jangan diberikan “ikan” tetapi berikan “kail”.
  3. Sumber dana dari rekening bank yang dibiayakan dalam rencana anggaran minimal 5 % sampai dengan 10 % dari pendapatan / laba tahun sebelumnya.
  4. Harus ada komitmen dari pemilik (shareholder) dalam RUPS untuk mewujudkan CSR.
  5. Merubah Visi, Misi struktur Bank.
  6. Menjabarkan CSR dalam Business Plan dan Kebijakan Manajemen.
  7. Membentuk suatu Divisi khusus yang membidangi Comunity development.

Hanya itu impian saya... bisa tidak keinginan saya itu terwujud? MAKE YOUR DREAMS COME TRUE.!!! Agama saya mengajarkan untuk memberikan sepersepuluh dari pendapatan kepada orang yang berkekurangan apakah hal itu bisa diterapkan dalam Bank ? Sekarang apa komentar anda. Terhadap impian saya itu.. apa terlalu muluk-muluk atau apa..?

MAU BERBAGI IMPIAN ?

Atau .. mau berbagi Impian di sini juga boleh ? Silahkan sharingkan impian2 anda di sini… Biarkan Tuhan yang akan menjawab impian anda........

Friday, June 13, 2008

HATI-HATI PILIH GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR NTT ?

Rakyat NTT merasa bangga karena besok tanggal 14 Juni 2008 dilaksanan pemilihan langsung Gubernur dan Wakil Gubernur NTT yang pertama sehingga sudah saatnya pemilih harus menentukan siapa yang akan dipilih dari tiga pasangan calon masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Untuk itu tulisan ini segaja dimuat mudah-mudahan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pemilih untuk menentukan nasib kehidupan kenegaraan di Propinsi NTT hingga tahun 2013. Kristus sebagai Teladan
Dalam ceritera Alkitab mengenai pemimpin dapat diketahui ada yang menjadi teladan maupun tidak. Seperti dalam Hakim-hakim 9 : 1-21 menceritakan tentang Abimelekh dengan cara tidak halal dan bahkan tidak segan-segan membunuh saudara seayahnya untuk tujuan menjadi Raja Israel. Namun yang patut menjadi teladan adalah Yesus Kristus. Kristus adalah seorang pemimpin yang hebat, kalau tidak bisa disebut yang paling spektakuler. Selama masa hidup-Nya di bumi, Kristus telah memulai tiga tahun pelayanan-Nya sesuatu yang saat ini telah menjadi sebuah gerakan mendunia yang mengubah sejarah. Saat ini lebih banyak orang yang mengikuti Dia daripada pemimpin-pemimpin lainnya yang pernah dan masih hidup di dunia. Sebagai teladan, Yesus Kristus Kristus telah memberikan berbagai prinsip yang penting dalam membentuk seorang pemimpin, dan lewat hidup-Nya terbukalah contoh-contoh nyata yang dapat kita tiru dan terapkan dalam hidup kita. Disamping itu teladan Yesus Kristus dapat dijadikan sebagai indikator / alat ukur untuk memilih salah satu ketiga pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTT.
SEPULUH INDIKATOR TELADAN YESUS KRISTUS SEBAGAI PEMIMPIN
1. Bagi Yesus Kristus, Pemimpin sama dengan Pelayan
Pada acara Perjamuan terakhir bersama seluruh murid, Yesus Kristus membasuh kaki para murid, termasuk Yudas yang nantinya akan berkhianat. Yesus Kristus mengetahui posisi-Nya sebagai pemimpin, tetapi tidak melupakan panggilan-Nya untuk melayani. Ia patuh dan setia pada tujuan pelayanan-Nya. Ia mengetahui masa depan dan Ia bersedia menerimanya. (Referensi: Markus 8:35; Matius 20:25; Matius 23:11). Kebanyakan pemimpin sekarang lebih memilih bukan menjadi pelayan tetapi ingin dilayani.
2. Memiliki prioritas tujuan, Visi dan Misi yang jelas
Dalam banyak hal, seluruh hidup dan pelayanan Yesus Kristus adalah tentang memprioritaskan hidup dan menjalani setiap prioritas itu. Ketika Ia bicara, "Biarkan yang mati menguburkan yang mati," Yesus Kristus bicara tentang perlunya erkonsentrasi pada tujuan yang paling penting dan tidak mengalihkan perhatian kita pada situasi darurat sekalipun (Matius 8:22). Ketika Lazarus meninggal, Yesus Kristus tetap fokus pada apa yang sedang Ia kerjakan, dan tidak pergi mengunjungi Lazarus sampai dua hari kemudian. Yesus Kristus berjalan dalam visidan misi-Nya. Ini artinya,kepemimpinan kita harus digerakkan bukan oleh keinginan atau kepentingan pribadi atau kelompok orang, melainkan oleh tujuan, visi dan misi yang jelas. (Referensi: Lukas 19:10; Matius 6:33). Kebanyakan pemimpin sekarang lebih memperhatikan kepentingan politisnya (baca pribadi dan kroninya) daripada kepentingan rakyat banyak.
3. Jadilah teladan diri sendiri sebelum memimpin orang lain
Ajaran Yesus Kristus yang terkenal adalah: jadilah dulu sesuatu sebelum melakukannya pada orang lain. Tanpa banyak bicara, Yesus Kristus menyembuhkan orang buta, orang kusta, orang pincang, orang tuli; Ia membiarkan setiap karya-Nya berbicara untuk diri-Nya. Ia tahu bahwa orang-orang akan meniru apa yang mereka telah lihat, tapi belum tentu apa yang mereka dengar. (Referensi: Lukas 7:22; Yohanes 14:11).
4. Membangun hubungan harus turun kebawah
Yesus Kristus mengerti benar pentingnya membangun hubungan. Ia tidak mendirikan tahta di tengah kota dan berkata, "Inilah istana-Ku.Inilah satu-satunya tempat di mana kalian bisa melihat Aku." Sebaliknya, Ia malah pergi ke pasar, ke pelabuhan, ke berbagai sinagoge dan memulai pelayanan-Nya dari sana. Ia bahkan mengunjungi rumah orang-orang biasa. Jadi Ia pergi ke berbagai tempat dan membangun hubungan yang baik dengan setiap orang yang Ia kunjungi,tanpa memedulikan posisinya. (Referensi: Yohanes 4:5-30; 8:1-11). Pemimpin sekarang lebih rajin turun ke daerah-daerah tapi sayang hanya untuk kepentingan kampanyenya tetapi setelah terpilih maka lebih banyak berdiam diri pada kursi kebesaran.
5. Pemimpin harus mengisi dirinya sendiri
Hidup itu keras dan berat. Semakin kita sukses dan semakin banyak orang yang kita pimpin, semakin banyak hal yang mereka inginkan dari kita. Kita harus mampu memperlengkapi diri dengan berbagai hal yang mereka minta. Beberapa kali Yesus Kristus pergi menyendiri dan mencari tempat untuk melakukan introspeksi dan berdiam diri. Dengan cara itu Ia berbicara dengan Bapa-Nya dan mendapatkan lagi asupan `bahan bakar` untuk memperlengkapi diri-Nya menghadapi berbagai tantangan ke depan. (Referensi: Markus 3:7-10; Lukas 4:42-43). Pemimpin sekarang perlu terus “mengasah kapaknya” dengan cara belajar dari pengalaman dan menambah ilmu pengetahuan, belajar tidak mengenal waktu agar “kapaknya” tidak tumpul.
6. Pemimpin harus membuat pengikutnya berani mengambil komitmen
Yesus Kristus memiliki produk yang paling dahsyat yang pernah ada, yaitu:KESELAMATAN. Ia menawarkan kesempatan pada manusia untuk memiliki hubungan baik dengan Tuhan. Ia berbicara tentang surga dan malaikat,kegembiraan dan kedamaian, dan istana yang megah. Tapi Ia tak pernah sekalipun memberikan gambaran yang terdistorsi. Ia memberi peringatan pada pengikut-Nya bahwa nanti akan terjadi penyiksaan dan kesulitan hidup pada diri mereka. Namun Yesus Kristus tidak pernah lupa mempersiapkan para pengikut-Nya untuk saat-saat berat seperti itu. (Referensi: Yohanes 6:53; Matius 16:24).
7. Pemimpin memberi rasa aman dan kekuatan saat menangani persoalan yang berat
Yesus Kristus memberikan contoh nyata pada para pengikut-Nya, bagaimana menangani persoalan-persoalan yang berat: Ia bangun pagi-pagi sekali dan berdoa meminta panduan dari Bapa-Nya. Ia tetap tenang dan terkendali selama mengalami saat-saat yang sulit. Yesus Kristus tidak mencari masalah dengan para musuh-Nya, tapi Ia tidak pernah menunda untuk memberi teguran atas setiap kesalahan, tapi juga memberikan contoh bagaimana seharusnya bertindak. Dan yang terpenting, Yesus Kristus berhasil, dengan segala kekuatan-Nya, menyelesaikan pelayanan yang telah Ia mulai. (Referensi: Lukas 20:20-26; Matius 22:23-46).
8. Pemimpin yang hebat berani mengatakan yang benar dan memimpin di tingkatan yang lebih tinggi
Yesus Kristus memimpin di tingkatan yang lebih tinggi daripada yang lainnya, dan ia meminta para pengikut-Nya membuat komitmen yang tingkatannya juga lebih tinggi dari biasanya. Yesus Kristus telah menunjukkan pola kepemimpinan yang tidak cukup dengan segala hal yang biasa-biasa saja. Pemimpin tidak boleh hanya lewat begitu saja, atau mengolah apa yang sudah ada. Yesus Kristus tahu bahwa kredibilitas seorang pemimpin muncul dari kemampuannya mengambil risiko dengan mengatakan yang benar. Ia memimpin orang- orang menuju suatu hidup baru yang tidak mungkin pernah dicapai lewat usaha manusia saja. (Referensi: Yohanes 16:33; Matius 16:24, Lukas 23:3).
9. Pemimpin memilih dan mengembangkan stafnya yang inti
Setiap pemimpin yang efektif tahu satu hal: sukses diperoleh lewat orang-orang terdekatnya. Pemimpin yang efektif tidak menyerahkan masalah yang satu ini kepada keberuntungan saja. Menjadi seorang pemimpin berarti memilih siapa saja yang akan menjadi bagian dari timnya, sekaligus memberikan perhatian yang intens kepada mereka yang akan memainkan peran-peran penting dalam tim itu. Yesus Kristus tidak pernah mengambil keputusan dengan cara voting; Ia selalu memikirkan setiap pilihan yang akan diambil-Nya dengan matang terlebih dulu. Ia bahkan berdoa sepanjang malam sebelum Ia memilih keduabelas rasul. Secara konsisten, Yesus Kristus menantang orang-orang untuk mengambil langkah-langkah komitmen yang lebih dalam untuk memberitakan Kerajaan-Nya. Yesus Kristus memiliki prinsip dalam membentuk tim. Prinsip ini melibatkan seleksi yang serius, komunikasi yang intens,pemberian tanggung jawab, pengawasan yang ketat, dan keteladanan yang harus ditiru dan dilaksanakan oleh setiap anggota tim-Nya. (Referensi: Lukas 10:1; Matius 10:1).
10. Mempersiapkan kelanjutan tongkat estafet
Bahkan di masa awal pelayanan-Nya, Yesus Kristus memberitahukan para pengikut-Nya bahwa Ia hanya akan berada bersama-sama mereka untuk waktu yang sangat singkat. Dari waktu ke waktu mereka sering mempermasalahkan masa pelayanan-Nya yang terbatas itu. Ia menjelaskan namun juga tetap meyakinkan mereka bahwa kepergian-Nya nanti bukan sesuatu yang salah. Dari sejak awal, Yesus Kristus telah mempersiapkan mereka untuk tetap hidup meskipun Ia telah pergi ke surga. Ia memberi teladan untuk selalu mengandalkan Roh Kudus dan terus mempengaruhi sesama. Tongkat estafet harus diteruskan ke pelari berikutnya, bukan dibawa pulang. (Referensi: Matius 28:18-20; Yohanes 20:21-22). Kebanyakan pemimpin sekarang setelah duduk pada kursi empuk tidak mau menyerahkan tongkat estafetnya kepada orang lain. Dari kesepuluh indikator diatas manakah yang anda pilih dari ketiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur periode 2008 – 2013 ? Semuanya berpulang dari hati nurani anda sendiri.

Friday, May 30, 2008

KEMISKINAN + kenaikan BBM - CSR = bank DAERAH

  • Kemiskinan dan Kenaikan BBM :
Masalah kemiskinan adalah problem sosial klasik, sudah dibicarakan sejak jaman dahulu kala dan masih terus dibicarakan, karena hingga detik ini belum juga dapat diselesaikan. Terkadang kemiskinan itu dianggap memalukan seseorang sehingga merasa harus menjauh dan tidak mengakuinya. Namun tidak sedikit pula orang memanfaatkan kemiskinan sebagai media untuk memperoleh dana bantuan atau mengemasnya dalam proyek-proyek sosial dan bahkan masalah kemiskinan itu dibicarakan dalam forum-forum resmi yang menghadirkan pakar/ahli kemiskinan, dibuat di hotel berbintang dan disiarkan secara langsung melalui media televisi ke seluruh penjuru tanah air, mengeluarkan biaya ratusan juta bahkan milyaran rupiah, namun mengapa kemiskinan itu tidak hapus juga ?. jawabannya “…..tanyakan saja pada rumput yang bergoyang…...” (sebait sair lagu Ebit G. Ade).
  • Menurut Badan Pusat Statistik, Jumlah penduduk miskin (penduduk yang berada dibawah Garis Kemiskinan) di Indonesia pada bulan Maret 2007 sebesar 37,17 juta orang atau sebesar 16,58 % dan sudah pasti tingkat kemiskinan akan bertambah lagi dengan adanya kenaikan BBM sebesar 30 % nanti. Pemerintah harus bersiap-siap menerima pertambahan penduduk miskin baru sedikitnya 15,68 juta, artinya, dengan pertambahan penduduk miskin itu, penduduk miskin Indonesia pasca kenaikan harga BBM akan menjadi 52,85 juta orang. Jumlah yang bombastis dan tentu saja akan menambah berbagai problem sosial di negeri ini.
Penyebab dari kemiskinan itu dipengaruhi oleh dua kondisi yakni kemiskinan alamiah dan karena buatan. Kemiskinan alamiah terjadi karena sumber daya alam yang terbatas, penggunaan teknologi yang rendah dan terjadi musibah atau bencana alam. Sedangkan “kemiskinan buatan” terjadi karena dikondisikan sedemikian rupa oleh lembaga pemerintah atau non pemerintah setempat yang ada di masyarakat, sehingga masyarakat tidak mampu menguasai sarana ekonomi dan berbagai fasilitas lain yang tersedia. Itulah yang disebut kemiskinan struktural akibat dari pengaruh kondisi struktur sosial setempat.
  • Sebagai contoh Dinas Kesehatan Propinsi NTT mencatatat bahwa berdasarkan data dari 20 kabupaten/kota di NTT periode Januari 2007 hingga akhir Februari 2008, terdapat 497.777 bayi di bawah lima tahun (balita) mengalami gizi buruk. Dari jumlah tersebut, 416.197 (83,64 %) adalah penderita gizi buruk (malnutrision), 81.380 (16,36%) kurang gizi (under nutrition), 68.873 anak gizi buruk dan komplikasi (malnutrition/out complication) sebanyak 12.340. Sedangkan balita penderita busung lapar sebanyak 167 anak. Terakhir yang mencuat di awal tahun 2008 ini adalah busung lapar di Rote-Ndao. Hingga saat ini sudah tercatat sebanyak lima orang balita meninggal dunia akibat busung lapar. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rote Ndao menetapkan kasus busung lapar tersebut sebagai kejadian luar biasa (KLB). Pemkab Rote Ndao pun membutuhkan dana miliaran rupiah untuk mengatasinya.
Sipri Seko (http://sipriseko.multiply.com/journal/item/59) dalam tulisannya menjelaskan bahwa dana miliaran rupiah yang dialokasikan pemerintah untuk mengatasi persoalan busung lapar ternyata terbuang percuma. Tak ada yang menyangkal kalau kemudian ada selentingan yang mengatakan bahwa kondisi ini sengaja diciptakan untuk menjadi lahan meraup rupiah yang beterbangan sangat rendah. Praktek-praktek inilah yang memperkuat pendapat bahwa kemiskinan di Indonesia merupakan kemiskinan strukural. Penanganan Kemiskinan
  • Dalam Teori ekonomi dijelaskan bahwa untuk memutus mata rantai lingkaran kemiskinan dapat melalui peningkatan keterampilan sumber daya manusianya, penambahan modal investasi, dan mengembangkan teknologi. Pemerintah dalam program pengentasan kemiskinan sudah banyak dilaksanakan seperti : pengembangan desa tertinggal, perbaikan kampung, gerakan terpadu pengentasan kemiskinan dan bantuan langsung tunai (BLT) namun hingga kini persoalan kemiskinan belum juga tuntas. Kenyataan menunjukkan bahwa upaya-upaya pengentasan kemiskinan sering tidak membawa hasil, karena pemerintah tidak secara tuntas dan serius mengelolah kepemerintahan yang baik (good governance) dan apalagi menjadi sustainable governance masih jauh dari angan-angan.
Kenyataan ini menunjukkan bahwa saat ini tidak perlu banyak berharap dengan upaya-upaya pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan. Oleh karena itu memperhatikan kondisi tersebut sudah saatnya Bank-bank Daerah sebagai pengerak ekonomi rakyat memperhatikan kepentingan masyarakat lokal (stakeholders). Jika Bank-bank Daerah masih mempertahankan paradigma lamanya maka cepat atau lambat, benih irihati, ketidakpuasan, kemarahan masyarakat (stakeholders) yang termarginal akan berbuntut panjang pada penolakan kehadiran perusahaan dan aksi protes kalangan masyarakat karena tidak memberikan kontribusi yang nyata.
  • Berangkat dari pemahaman diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa Bank Daerah perlu care / peduli terhadap masyarakat lokal (stakeholders) dengan maksud agar tercapai keseimbangan dan kesejahteraan masyarakat lokal.
  • FILOSOFI BANK DAERAH DAN CSR
Pada hakekatnya Bank Daerah Seluruh Indonesia (BPD-SI) didirikan dengan peran yakni sebagai alat penggerak utama perekonomian daerah dalam menopang pembangunan infrastruktur, UMKM dan turut memikirkan kondisi sosial masyarakat lokal yang semakin termarginal (baca semakin miskin) serta menjalankan fungsi intermediasi daerah (development bank). Pendapat awam melihat bahwa ada dua peran yang bertolak belakang yakni disatu sisi Bank Daerah sebagai alat bisnis untuk kepentingan shareloders (pemegang saham) dan dilain sisi sebagai alat sosial.
  • Menurut Sunarsip (Kepala Ekonom IEI), kondisi sekarang Bank Daerah telah mencebur terlalu jauh sebagai Bank yang tidak mungkin dapat bersaing dengan Bank Umum lainnya karena kelasnya berbeda, ibaratnya sama saja mempertemukan antara Elias Pical dengan Mike Tyson.
Melihat kondisi seperti ini dalam rangka “back to habit”, sudah saatnya Bank Daerah melepaskan jubah paradigma lamanya yang hanya terfokus pada profit oriented namun berparadigma baru yakni triple botom line (triple P), selain mencari keuntungan (Profit) tetapi juga Bank Daerah harus memperhatikan kondisi marginal masyarakat lokal /stakeholders (People) dan kondisi lingkungan sekitarnya (Planet) agar tetap sustainable walaupun didera dengan kondisi ekonomi nasional yang tidak stabil. Inilah yang sekarang kita kenal dengan “corporate social responsibility /CSR atau tanggung jawab sosial perusahaan”.
  • Hasil penelitian terbaru dari Hill, Ronald et.al (2007:)[1] di beberapa perusahaan Amerika Serikat, Eropa dan Asia yang melaksanakan praktek CSR lalu menghubungkan dengan value perusahaan diukur dari nilai saham perusahaan-perusahaan tersebut, menemukan bahwa setelah mengontrol variabel-variabel lainnya, perusahaan yang mempraktekan CSR pada jangka pendek (3-5 tahun) tidak mengalami kenaikan nilai saham yang siginifikan, namun dalam jangka panjang (10 tahun), perusahaan yang berkomitmen terhadap CSR tersebut, mengalami kenaikan nilai saham yang sangat signifikan dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan yang tidak melaksanakan praktek CSR.
Dari penelitian tersebut dapat diketahui bahwa CSR dalam jangka pendek memang tidak memberikan value yang memadai bagi pemegang saham, karena biaya CSR, malahan mengurangi keuntungan yang bisa dicapai perusahaan. Namun demikian, dalam jangka panjang, perusahaan yang memiliki komitmen terhadap CSR, ternyata kinerjanya melampaui perusahaan –perusahaan yang tidak memiliki komitmen terhadap CSR, atau dengan kata lain CSR dapat menciptakan value bagi perusahaan, terutama dalam jangka waktu yang panjang. Peluang untuk hidup dan berkompetisi dalam jangka panjang pun akan lebih terjamin, karena masyarakat kita bukanlah masyarakat yang masih dapat dibodohi oleh sisi eksternal perusahaan, masyarakat sekarang lebih kritis dan peka terhadap kinerja dan kontribusi perusahaan terhadap dunia luar.
  • Tulisan ini akan dilanjutkan pada kesempatan berikutnya ...............................

Jam