CARI KESALAHAN ORANG
Matius 7:3
Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?
Ada beberapa orang memiliki tabiat mencari kesalahan orang lain. Mereka sepertinya “tidak rela” melihat orang lain dipuji-puji. Mereka merasa cemburu, iri hati, bahkan dengki, maka dicarilah kesalahan orang itu.
Tuhan Yesus memperingatkan kita, “Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi. Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu” (ayat 1-2).
Ketika kita tergoda untuk mencari kesalahan orang lain, cobalah berhenti sejenak. Carilah terlebih dulu kesalahan diri sendiri. Jika Anda tidak menemukannya, barulah Anda boleh meneruskan untuk mencari kesalahan orang lain. Tetapi, yang perlu diketahui adalah ketika Anda tidak menemukan kesalahan diri sendiri, bukan berarti Anda tidak memilikinya, mungkin itu karena ada balok di depan mata. Kata Tuhan Yesus, “Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?” (ayat 3).
Memiliki kegemaran mencari kesalahan orang lain bisa menjadi tanda bahwa diri sendiri tidak bahagia, merasa tidak puas dengan diri sendiri. Orang yang tidak bahagia dengan dirinya biasanya juga tidak ingin melihat orang lain bahagia. Senang mencari kesalahan orang lain bisa juga menandakan dirinya kurang percaya diri. Kitakah orang itu?.
Jika kita tergoda mencari kesalahan-kesalahan orang lain, terlebih dahulu carilah kebaikan-kebaikan yang dimilikinya. AMIN ..
Matius 7:3
Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?
Ada beberapa orang memiliki tabiat mencari kesalahan orang lain. Mereka sepertinya “tidak rela” melihat orang lain dipuji-puji. Mereka merasa cemburu, iri hati, bahkan dengki, maka dicarilah kesalahan orang itu.
Tuhan Yesus memperingatkan kita, “Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi. Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu” (ayat 1-2).
Ketika kita tergoda untuk mencari kesalahan orang lain, cobalah berhenti sejenak. Carilah terlebih dulu kesalahan diri sendiri. Jika Anda tidak menemukannya, barulah Anda boleh meneruskan untuk mencari kesalahan orang lain. Tetapi, yang perlu diketahui adalah ketika Anda tidak menemukan kesalahan diri sendiri, bukan berarti Anda tidak memilikinya, mungkin itu karena ada balok di depan mata. Kata Tuhan Yesus, “Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?” (ayat 3).
Memiliki kegemaran mencari kesalahan orang lain bisa menjadi tanda bahwa diri sendiri tidak bahagia, merasa tidak puas dengan diri sendiri. Orang yang tidak bahagia dengan dirinya biasanya juga tidak ingin melihat orang lain bahagia. Senang mencari kesalahan orang lain bisa juga menandakan dirinya kurang percaya diri. Kitakah orang itu?.
Jika kita tergoda mencari kesalahan-kesalahan orang lain, terlebih dahulu carilah kebaikan-kebaikan yang dimilikinya. AMIN ..
